Transportasi dan Tata Kota

Transportasi merupakan salah satu sarana penting dalam suatu wilayah di setiap negara di dunia ini. Melalui sarana transportasi yang tersedia maka dapat memudahkan masyarakat untuk melakukan mobilitas dari suatu wilayah ke wilayah lain secara lebih efisien. Sarana transportasi di setiap wilayah dalam suatu negara tidak terlepas dari hasil peradaban manusia yang hidup di dalamnya. Begitu pun dengan Indonesia yang telah mengalami proses penyediaan transportasi sejak jaman penjajahan hingga sekarang ini.

Ketersediaanya transportasi di Indonesia pun mengalami perubahan yang dimana disesuaikan dengan kebutuhan manusiannya. Penggunaan hewan sebagai pendukung sarana transportasi di jaman dahulu pun perlahan-lahan digantikan dengan tenaga mesin yang dianggap lebih sesuai dengan perkembangan jaman serta jumlah penduduk Indonesia yang kini kian meningkat dengan segala aktivitasnya. Sarana transportasi di Indonesia bermula pada aktivitas di sebuah pelabuhan dimana penduduk telah memiliki kegiatan seperti berdagang.

Pada awalnya, sarana transportasi di Indonesia berpusat di sebuah pelabuhan bernama Sunda Kelapa. Pelabuhan tersebut telah berdiri sejak jaman kerajaan Tarumanegara yang dimana dipakai untuk transportasi barang-barang dagangan dengan pedagang-pedagang dari India dan Cina. Pelabuhan Sunda Kelapa merupakan pelabuhan yang cukup strategis dan ramai. Maka tidak heran sejak dahulu arus transportasi sudah sedemikian padat di wilayah tersebut. Setelah itu, pemerintah pun mendirikan pelabuhan Tanjung Priuk untuk menggantikan pelabuhan Sunda Kelapa yang mulai tidak dapat dipergunakan untuk tempat kapal-kapal bersandar.

Hingga kini sarana transportasi di Indonesia yang tadinya berpusat pada sebuah pelabuhan yang digunakan hanya untuk mengangkut barang-barang, berkembang menjadi sarana yang dapat memindahkan orang-orang ke wilayah lain. Kepemilikan mobil pribadi pun mulai berkembang bahkan menimbulkan permasalahan seperti kemacetan di beberapa kota besar di Indonesia seperti Jakarta.

Untuk mengatur permasalahan transportasi tersebut, pemerintah DKI Jakarta pun berusaha menyelesaikan permasalahan kemacetan tersebut dengan mengeluarkan kebijakan seperti pengadaan jalur kereta api yang dengan berbagai rute yang membantu masyarakat melakukan mobilitas sosial serta angkutan massal bernama Transjakarta, dengan jalur khusus Busway. Hingga perencanaan Mass Rapid Transportation (MRT) yang hingga kini belum terealisasikan keberadaannya. Namun tampaknya, kebijkan-kebijakan tersebut belum dapat mengatasi permasalahan secara signifikan mengenai jalanan di Jakarta.

Sarana trasnportasi pun tidak terlepas dengan keberadaan tata kota yang ada di suatu wilayah. Kedua hal tersebut saling berkitan dan saling mendukung satu sama lain.
Dengan begitu dapat dikatakan, keberadaan transportasi dan tata kota yang saling berkaitan ini sangat erat hubungannya dengan perkembangan kebudayaan manusia yang ada di dalamnya. Melalui proses peradaban dari jaman ke jaman menghasilkan sarana transportasi dan proses tata kota yang disesuaikan dengan kehipan masyarakat yang juga mengalami perkembangan.